Cerita Dewasa Sex Sampai Terkencing-Kencing dengan Keponakan
2:34 AM
Edit
Aku ingin cerita tentang pengalaman seksku. Aku adalah wanita karir. Kehidupanku mapan. Dua tahun lalu aku resign dari pekerjaanku karena aku ingin memperbaiki rumah tangga dengan suamiku. Sudah 6 tahun ini kami sudah tidak saling berkomunikasi.
Kami masing masing memiliki kesibukan sendiri-sendiri. Kami memiliki satu orang anak yang sudah kuliah di luar negeri. Akibatnya di rumah sepi. Aku berniat memulai dari awal lagi hubungan dengan suamiku, tapi apa daya ternyata dia memilih cerai.
Dia juga memiliki wanita simpanan lain di luar sana. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Mungkin semua sudah takdir, dan harus kujalani dengan ikhlas.
Usiaku telah menginjak kepala tiga, dan memutuskan untuk tidak menikah lagi. Sehari-harinya kuhabiskan waktu dengan teman-temanku. Kadang kami jalan-jalan ke kota lain atau luar negeri untuk menyegarkan batin dan pikiran.
Sewaktu liburan kemarin ke Belanda, aku mengajak keponakanku untuk nginap di rumahku. Hitung-hitung ada yang jagain rumah. Namanya Ricco.
Ricco berasal dari keluarga yang pas-pasan. Untuk membayar kuliah saja keluarganya mati-matian. Umurnya 21. Dia anak yang sopan dan tahu diri. Aku beri dia kamar di lantai dua.
Pagi harinya di rumah ketika baru pulang dari negara kincir angin, diriku sangat malas beranjak dari tempat tidur. Pembantu ku liburkan agar tidak menggaggu aktivitas tidurku.
Badanku yang lelah ini memakai daster tipis berwarna pink muda. Kupandangi badanku mulai berlemak. Mungkin aku harus memulai senam lagi. Jam menunjukkan pukul 9 pagi. Dengan mata yang sayu aku mendengar suara langkah kaki menuju kamarku. Pintu diketuk dua sampai tiga kali. Sengaja tidak kusahut karena aku tidak ingin diganggu.
Tidak lama kemudian kudengar pintu kamarku diputar dan terlihat dari ujung mataku kepala Ricco sedang mengintip. Ia semakin jalan mendekat.
Selamat pagi tante, terdengan suara memanggilku. Ternyata itu Ricco. Mau apa dia sepagi ini mencariku. Tetap kupejamkan mataku dengan tubuh terlentang dan dua tangan di bawah bantal. Ricco memanggilku tiga kali, tetap malas kusahut.
Beberapa saat tidak kudengar suaranya lagi, tak kusangka dia sudah disamping ranjangku. Teringat aku saat itu hanya memakai daster tipis sehingga celana dalamku terlihat sedikit nyeplak, begitu juga dengan BH ku. Ku intip dia melihat tubuhku dari atas sampai ke bawah.
Ia kembali memanggilku "tante-tante" seperti ingin memastikan apakah diriku memang tidur atau tidak. Kemudian kurasakan gaunku sedikit terangkat. dan bibirku ada yang menyentuh.
Tangangku dielus-elusnya. Kurasakan nafas nya di wajahku. Dielus-elusnya leherku, membuat bulu kudukku berdiri.
Tangannya masuk ke dalam celah Bra ku. Awalnya cuma dielus-elus, lama-lama diremas-remasnya. Kurasakan horny menjalar. Sudah lama aku tidak pernah mendapat sentuhan seperti ini.
Dibukanya kancing Braku, kemudian tangannya memilin-milin puting susuku. Ingin aku merintih nikmat, namun nanti malah membuat dia takut.
Tangannya gemetar saat memilin putingku. Diarahkan kepalanya kedadaku. Putingku di jilatnya. Tubuhku ingin menggelinjang merasakan kenikmatan ini.
Perasaanku campur aduk, tidak kauran. Putingku terus disedotnya dengan gigitan kecil.
Tangan kanannya mulai menelusuri selangkanganku. Kurasakan lubang vaginaku di tekan dari luar CD.
Kemudian tangannya menyusup ke balik CD. Jantungku berdegup cepat. Jarinya memasuki lubang vaginaku sampai amblas.
Karena tak tahan lagi, ku akhiri sandiwara ini.
"Ricco! Kamu ngapain?", Aku berusaha bangkit namun tangannya menahanku.
Diciumnya mulutku secepat kilat, aku berusaha memberontak, tapi tenaganya lebih kuat. Tubuhku ditindihnya.
Lidahnya mencoba masuk ke mulutku. Aku pura-pura menolak.
"Tante maaf ya, Ricco pengen banget," Ricco melepaskan ciumannya dan memandangku dengan memelas.
"Kamu kan bisa dengan teman kamu yang lain. Tante sudah tua,"ujarku lembut.
"Tapi aku ingin dengan tante, tante akan kubuat puas," jawabnya.
"Ah kamu.. terserah kamu deh", ku hela nafas panjang-panjang sok jual mahal.
Dilepaskan dasterku olehnya, tersisa hanya cd ku. Dilepaskannya juga pakaian dan celananya.
Tampak rudalnya besar dan sangat keras.
Ia mendekat ke arahku.
Ia mulai mencium wajahku. Telingaku dijilatnya, begitu juga leherku. Diriku mengerang. Tanggannya meremas buah dadaku.
Direganggkan kedua pahaku, lalu kepalanya menyusup keselangkanganku. Vaginaku yang masih tertutup Cd dijilat dan dihisapnya. Aku menggeliat keenakkan.
Lalu CD ku ditarik sampai lepas, kedua kakiku diangkat sampai pinggulku juga terangkat. Tubuhku tertekuk sampai vaginaku mengarah ke wajahku. Aku penasaran apa yang akan dilakukannya.
Dijilati vaginaku, menyusup sampai kelubangnya. Nikmat sekali. Klitorisku dihisap. aku terangsang sekali melihat kelahapannya.
"Enak sekali tan," jawabnya. Aku rasakan akan keluar.
"Riccc, aaa, eNAKKK," tubuhku ngilu mencapai orgasme.
Kuremas dan kugaruk rambutnya.
Lubang pantatku dijilatinya, sangat geli, tapi ia tidak peduli. Lidahnya berhasil masuk ke sela lubang pantatku, aku merasakan nikamt yang luar biasa.
"Terus ADUUHH NIKMAT BANGET,,, TERUSSS," erangku.
Kadang jarinya dimasukkan ke dalam lalu dikeluarkan lagi.
"Ih jorok ihh," kataku.
"Enak kok tan," jawabnya. Tak lama kemudian aku kembali orgasme, vaginaku sudah sangat banjir.
Kucoba meraih penisnya, tapi tiba-tiba aku kebelet pipis.
Sedikit pipisku memancur. Malah disedot juga oleh Ricco.
"Eh jangan Ricc, jangan dijilat, tante mau pipis dulu."
Aku beranjak ke kamar mandi, dia mengikuti ku.
"Saya ingin lihat tante pipis."
"Gila kamu masa pipis tante kamu juga mau."
Ricco sudah telentang dilantai kamar mandi, "pleas tante, kencingi aja Ricco," pintanya.
Sambil kugosokkan vaginaku ke wajahnya.
Aku juga tidak tahan, kucium mulut Ricco dengan lahap, kuraih penisnya, kukocok-kocok.
Kusuruh dia nungging di atas wajahku. Ku sedot penisnya yang sudah basah oleh lendir bening.
Penisnya dipompa ke mulutku, seolah mulutku adalah vagina. Kurasakan tangannya mengocok lubang pantatku.
Kuberanikan mencoba menjilat lubang pantatnya yang berbulu. Tidak ada rasanya. Kuteruskan jilatanku, kadang kusedot bijinya. Tak lama kemudian kurasakan tubuhnya menegang, lalu menjerit keras.
Penisnya menyemburkan sperma yang banyak ke dalam mulutku.
Ku hisap terus, ku telan semua air maninya. Ricco seperti meregang nyawa.
"Tante mau coba pipis Ricco gak?"
Aku ingin menolak tapi kurasa tidak fair.
"Ya deh, tapi sedikit saja."
Dia kemudian berlutut diatas wajahku, lalu kepalaku diangkat hingga penisnya masuk ke mulutku.
Tak lama kemudian air pipisnya menyembur masuk ke mulutku, terasa panas, asin, dan sedikit pahit.
Kupejamkan mataku. Kurasakan air seninya menyembur ke wajahku, sebagian lagi kuminum.
Dipukul-pukulkan penisnya ke mukaku. Setelah habis pipisnya, ku kocok dan sedot kembali penisnya.
Kira-kira 5 menit penisnya mengeras kembali. Diarahkan penisnya ke vaginaku.
Kemudian dipompa penisnya. Aku merasakan kenikmatan yang bukan main.
Kadang dicabut penisnya dan dimasukkan ke mulutku. Kemudian diarahkan rudalnya ke lubang duburku.
"Pelan-pelan, sakitttt.," kataku. Kurasakan penisnya masuk ke lubang anusku, sakit sekali, tapi ada nikmatnya.
Tubuh kami berkubang keringat dan pipis. Kulihat lantai kamar mandiku juga basah semua.
"AAKkhhh Tanttee, Aku mau keLUARRRR," jeritnya. Dengan sigap aku bangun lalu kumasukkan penisnya ke mulutku. Kusepong penisnya sampai menyembur air mani asin.
Air maninya menyembur banyak sekali, sebagian kutelan.
Lalu kami berpelukan erat di lantai kamar mandi.
Sungguh kepuasan yang berarti. Sensasi yang sangat berbeda dari yang lainnya. Aku jadi sayang sama dia.
Dilain waktu kami melakukan hubungan ini lagi, selalu ada cara baru bercinta kami. Sungguh luar biasa.
Cerita Bokep, Cerita Hot, cerita mesum, cerita ngentot terbaru, cerita panas, Cerita Sex, Cerita Sex Pasutri, Cerita Sex Selingkuh, Cersex
Cerita Bokep, Cerita Hot, cerita mesum, cerita ngentot terbaru, cerita panas, Cerita Sex, Cerita Sex Pasutri, Cerita Sex Selingkuh, Cersex